Selasa, 13 April 2010

Mekanisme Penyerapan Garam Mineral

Mekanisme Penyerapan Garam Mineral
Terdapat banyak teori tentang mekanisme penyerapan garam mineral. Namun demikian, pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu absorpsi (penyerapan) secara pasif dam absorpsi (penyerapan) secara aktif.

1).Absorpsi Secara Pasif

a).Teori Difusi
Briggs dan Robertson (1957) melihat gejala bahwa apabila sel tumbuh atau jaringan tumbuhan dipindahkan dari medium yang memiliki konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi , menunjukkan adanya gerak ion mengalir turun. Gejala ini menunjukkan bahwa sebagian jaringan tumbuh terbuka untuk difusi ion secara bebas menuju kedua arah.
b).Pertukaran Ion
Menurut teori pertukaran Ion, apabila jaringan tumbuh dicelupkan kedalam larutan, ion dari larutan di luar jaringan  akan bertukar dengan ion yang melekat pada permukaan dinding sel atau yang melekat pada membran jaringan.
c).Teori Aliran Massa
Teori aliran massa menerangkan bahwa gerakan ion melalui akar (masuk kedalam air) bersama-sama aliran massa air, dipengaruhi oleh transpirasi. Apabila transpirasi meningkat, akan meningkatkan pula proses absorbsi zat.

2).Absorpsi Secara Aktif

Laties (1957) dan Sutcliffle ((1957) mengemukakan teori ATP. Menurut teori ATP, pengangkutan ion masuk kedalam sel menggunakan energi ATP (adenosin trifosfat). Energi yang diperoleh dari hidrolisis molekul ATP digunakan  untuk mengaktifkan “pompa ion” melalui aksi dari enzim Peranan ATP dalam mengangkut kation ke bagian atas terjadi melalui dua cara, yaitu dengan melepaskan gugusan fosfat dan dengan menambah gugusan fosfat.
Absorpsi secara aktif atau dikenal dengan transpor aktif melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+, serta protein pembawa yang dikenal dengan protein kotranspor.
Protein kontranspor akan mengangkut io Na+ bersama zat-zat lain yang terlarut di dalam sitoplasma, seperti gula dan asam amino dari luar sel ke dalam sel melalui membran.
Absorpsi garam mineral dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:
1).Suhu, apabila suhu meningkat, absorpsi juga meningkat. Sebaliknya apabila suhu menurun, absorpsi menjadi lambat.
2).pH, apabila tersedia ion dalam jumlah cukup, pengaruh pH tidak menonjol. Akan tetapi, apabila harga pH di luar kemampuan fisiologis sel tumbuhan akan mengakibatkan kerusakan jaringan dan menghambat absorpsi garam mineral.
3).Cahaya, Cahaya berpengaruh tidak langsung pada absorpsi garam mineral. Cahaya berpengaruh pada transpirasi dan fotointesis yang membentuk energi dan oksigen. Oksigen dipergunakan pada absorpsi garam mineral.
4).Pasokan Oksigen, Apabila oksigen kurang,akan menghambat absorpsi garam mineral.
5).Pertumbuhan, tipe pertumbuhan yang berbeda berpengaruh pada absorpsi garam mineral. Pertumbuhan Vegetatif dan meningkatnya aktivitas metabolisme akan meningkatkan transpor air yang disertakan absorpsi garam mineral.

Referensi: Buku “Biologi 2a” Kelas 2 SMU Semester 1 Halaman 90, Penebit: Intan Pariwara

TAGS: Mekanisme Penyerapan Garam Mineral, Penyerapan Garam, Garam Mineral, Cara Penyerepan Garam Mineral
Baca Selengkapnya - Mekanisme Penyerapan Garam Mineral

  © 2010 Media Pembelajaran and Biologi.Template Blogger Elegance by Dicas Blogger.

TOPO